Waspadai Syirik yang Terasa Asyik #2


Waspadai Syirik yang Asyik!

Ini dia pembahasan yang mudah-mudahan dapat membuat kita lebih waspada dan mawas diri.
Banyak sekali orang yang selalu mengaitkan syirik dengan jin, dengan dukun, dengan pelet, dengan santet. Padahal syirik tidak hanya tentang mistik Sob!
Bahkan pernah ada Sobat yang salah kaprah, ia mengatakan, "Gue gak percaya ada jin! Itu syirik namanya!" Nah loh, aneh banget kan? Jelas-jelas di Al-Quran ada surat bernama Jin. Dan Allah sendiri menyuruh kita untuk beriman pada yang ghaib (meyakini bahwa Allah menciptakan makhluk ghaib, termasuk jin).

Pliis deh... di mana letak syiriknya kalau kita percaya adanya jin? Bahkan jin memang benar-benar bisa menyerupai wujud manusia atau hewan, dan mengganggu manusia. Ada haditsnya pula yang menyatakan hal tersebut.
"Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila sore hari menjelang malam tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di dalam rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi air kalian (qirab adalah jama dari qurbah yakni tempat air yang terbuat dari kulit dan di ujungnya biasa diikat dengan tali untuk menghalangi kotoran masuk) sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah meskipun hanya ditutup dengan sesuatu alakadarnya dan matikanlah lampu-lampu kalian (kalau mau tidur)" (HR. Bukhari Muslim)
Jadi, jin memang ada, tidak usah dianggap syirik hal seperti itu. Yang syirik itu kalau kita lebih takut jin daripada takut pada Allah. Lebih percaya kehebatan jin daripada kehebatan Allah. Lebih berharap sama bantuan jin daripada bantuan Allah! Nah, ntu die yang berbahaye!

Ya udah deh buruan cek dan ricek data-data mengenai syirik yang asyik berikut, Sob:

1.   Syair dan lirik
Ku mencintaimu, lebih dari apapun (termasuk Allah?)
Meskipun tiada satu orang pun yang tahu
Ku mencintaimu, sedalam-dalam hatiku
meskipun engkau hanya ... kekasih gelapku

Masya Allah! Saat ini banyak sekali lirik-lirik lagu yang bernuansa syirik Sob! Coba perhatikan lirik lagu di atas, bukankah 3 baris pertama sangat pas kalau kita nyanyikan untuk Allah semata? Tapi sayangnya, ini bukan lagu religi, ini bahkan lagu untuk seorang kekasih gelap.
Perhatikan lirik di atas baik-baik! Pantaskah kita mencintai "kekasih gelap" sedalam-dalam hati? Sepertinya sangat keterlaluan! Apakah kita tidak merasa bahwa dengan menyanyikan lirik ini Allah bisa cemburu atau murka? Bahkan “kekasih terang”nya kalau mendengar lirik ini pasti cemburu abis, apalagi Allah!
Cinta terdalam yang sepantasnya kita beri untuk-Nya malah dikasih ke "kekasih berkulit hitam di keremangan malam" (baca: kekasih gelap). Ini artinya... kita meninggikan derajat kekasih gelap kita seperti kita meninggikan Allah, sengaja maupun tidak. Na'udzubillahi min dzalik.
Ada lagi lirik yang menyatakan, "Kau pemilik hatiku...", nah loh... kalau lirik itu ditujukan untuk Allah sangat tepat sekali. Tapi kalau untuk manusia? Secara tidak langsung kita menyatakan, "Kau pemilik hatiku, bukan Allah!" Pliis, hati-hati kalau bikin syair dong, syerem kan! Kedengerannya emang bagus, mantab, tapi kalau ditelusuri maknanya... bahaya!
Trus gimana doong? Itu lagu kesenengan gue! Nah, cara mensiasatinya adalah... ketika menyanyikan lagu seperti ini, tujukan pada Allah, ubah segala syair yang terarah bukan pada-Nya. Kalau segala pujian dalam lirik dan syair yang kita tulis adalah untuk Allah, yaa lirik tersebut jadi sah-sah saja.


2.   Bersumpah selain demi Khaliq

Diriwayatkan dari Saad bin Ubaidah r.a., ia berkata bahwa Ibnu Umar r.a. mendengar seorang laki-laki berkata dalam sumpahnya, yang artinya, "Demi Ka'bah!"
Ibnu Umar berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir atau berbuat syirik.'" (Shahih, HR Abu Daud [3251] dan Tirmidzi [1535])
Masih dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: "Rasulullah saw. Bersabda, 'Setiap sumpah yang diucapkan tidak dengan nama Allah, termasuk perbuatan syirik.'" (Shahih, HR Hakim [1/18] dan Silsilah al-Ahadatis ash-Shahihah [2042])

Ya iyalah, coba pikir dengan logika... ketika kita bersumpah dengan menyebut nama makhluk (orangtua, anak, jabatan atau benda apapun), itu berarti kita meninggikan derajat makhluk itu! Meski tidak bermaksud menyejajarkan dengan Allah, tapi secara tidak langsung kita telah melakukannya Sob.
“Demi Bapak gue, gue gak nyuri hape loh!” (seolah-olah berkata, demi bapak gue, yang paling penting bagi diri gue kan bapak gue)
Nah, bisa jadi lebih besar dosa perkataan sumpah yang kita ucapkan daripada pencurian hape itu sendiri. Karena kita telah mengutamakan orangtua daripada Allah dalam sumpah kita. Seolah-olah kedudukan orangtua lebih tinggi dari Allah.
Yang boleh bersumpah dengan nama makhluk-Nya yaa hanya Allah saja, karena sumpah tersebut menjadi indikasi bahwa Allah meninggikan makhluk-makhluk yang dijadikan sumpah-Nya.


3.   Memaki makhluk atas kesialan yang terjadi pada diri, atau Memuji Makhluk atas keberuntungan yang kita dapatkan

Pernah gak berkata begini: "Duuh, gara-gara hujan kemarin, gue jadi ketimpa sial bla bla bla..."
Hati-hati banget Sob! Secara tidak langsung, kita seolah menyatakan bahwa “Hujan tuh punya kuasa untuk menimpakan mudharat buat gue!”
Atau, pernahkah kita mengucapkan, “Gara-gara sepatu ini, nyawa gue terselamatkan. Coba kalau tali sepatu ini gak lepas tadi, sudah pasti gue jalan terus dan bakalan ketabrak truk itu!”
Padahal, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Hanya karena izin Allah, keburukan dan kebaikan dapat menimpa kita. Bukan gara-gara makhluk-Nya! Jangan sampai kita meninggikan derajat makhluk-makhluk tersebut seolah-olah mereka memiliki kekuatan sama seperti Allah! Tanpa kita sadari, kata-kata tersebut telah mengandung syirik, apalagi kalau diucapkan sepenuh hati dan sepenuh kesadaran.
Pernah mendapat sms/ email berantai? Isi pesannya kurang lebih seperti ini: 
“Sebarkan sms/ email ini ke 10 orang, maka dalam waktu 4 hari kamu akan mendapat rezeki tak terduga, dan jika kamu tidak menyebarkannya kamu akan mendapat petaka!”
 Hati-hati banget Sob! Kalau kita mempercayainya, bisa masuk pada syirik. Haqqul yaqin segala keburukan dan kebaikan yang mengenai diri kita hanya bisa dengan izin Allah, bukan dari makhluk!

Share:

0 komentar