Cara Menghemat Pengeluaran


Kadang bertanya kenapa tiba ngepost tentang hal-hal berbau ekonomi begini. Yah alasannya simpel aja sih. Mulai bulan ini, pemasukan untuk diri sendiri bertambah, tentunya dari hasil kerja keras sendiri. Tapi bukannya bikin saya bersenang hati (yah ada senangnya juga sih, tapi dikit-kehapus ama cape) malah jadi waspada. Waspada kenapa? Waspada takut saya ngabisin duit yang saya dapet dengan kerja 1 bulan dengan pengeluaran yang ga jelas selama beberapa hari. Udah biasa sih kalo ada income tambahan pasti ujung-ujungnya beli sesuatu yang baru, cepet banget keluarnya tu duit dari dompet, mungkin karena bukan hasil kerja sendiri alias masih di drop orangtua jadi gampang banget ngabisinnya.

Selain emang rencana mau nabung buat investasi ke depan (ceileh), tetep aja harus waspada sama pengeluaran ga penting. Berikut beberap tips simpel yang saya kompilasikan dari beberapa artikel juga,,, Yang sekiranya masuk diakal dan bisa say lakukan (sebagian sudah saya lakukan dari bulan pertama) cekidot :

1.      Biasakan sarapan sebelum mulai beraktivitas.
Hal ini mungkin terdengar sangat sepele. Namun tahukah anda bahwa ternyata sarapan yang mengenyangkan selain membuat kita lebih bersemangat kerja, juga bisa membantu mengurangi keinginan jajan sebelum jadwal makan siang tiba. 




2.      Membawa bekal makan siang.
Luangkan sedikit waktu sebelum berangkat kerja untuk menyiapkan makanan yang mudah dibawa.
Bila perlu ajak teman teman di kantor untuk membawa bekal makan siang juga, sehingga andapun bisa bertukar menu dengan mereka.
Walaupun terkesan sepele, hal ini bisa menghemat pengeluaran. Bayangkan jika setiap harinya anda menghabiskan dana Rp 15.000,- untuk makan siang diluar, kalikan dengan jumlah hari kerja, maka setidaknya bisa menghemat pengeluaran hingga Rp 300.000,-. 


3.     Mengurangi penggunaan kendaraan
Beberapa kalangan sudah mulai mengandangkan mobil di garasi dan mulai menggunakannya hanya pada saat akhir pekan ketika pergi bersama keluarga. Sementara untuk mobilitas kerja mereka sehari hari, Trans Jakarta atau sepeda motor bisa dijadikan solusi yang cukup menjanjikan. 

4.    Olahraga Ringan 
Mulailah bangun lebih pagi untuk sekedar berjalan jalan atau jogging disekitar komplek perumahan.
Selain menyehatkan badan, andapun bisa menghemat pengeluaran yang sedianya digunakan untuk iuran keanggotaan di pusat kebugaran.

5.      Hentikan kebiasaan merokok sesegera mungkin.
Selain merusak kesehatan jantung, merokok sama halnya dengan 'membakar' uang karena nyaris tidak ada manfaat yang didapat. 
6.      Hilangkan kebiasaan ngobrol selama ber jam jam di telepon.
Selain membuang buang uang untuk membeli pulsa, nyaris tak ada manfaat ekstra yang didapat dari menggosip. Kecuali jika profesi anda memang seorang telemarketer.
7.      Semua Serba Seperlunya
Jangan lakukan hal yang tidak perlu, jika sudah cukup berhentilah. Buang pikiran membutuhkan barang tetapi gunakan pikiran menggunakan barang yang ada di sekitar kita. Yang penting hemat..
8.      Serba Sederhana
Apa saja, selagi bisa hidup dengan sederhana ya sederhana saja. Yang kita miliki ini dan kita syukuri. Yang penting hemat…
9.      Menjual Barang Anda
Jualah barang yang tidak memiliki nilai guna, seperti koran bekas, botol bekas, baju bekas. Walhasil yang ada di sekitar kita tetapi tidak terpakai dijual. Yang penting hemat..
10.  Sisihkan minimal 10% dari penghasilan anda sebulan
11.  Bedakan keinginan dan kebutuhan. Bila anda rasa belum butuh,segera tahan napsu anda
12.  Bila mendapat uang tambahan ( Bonus / THR ) ,segera di tabung,bukan sebaliknya yang malah langsung menghabiskan langsung uang itu
13.  Jangan membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan hanya karena ia murah
14.  Jangan membeli sesuatu yang membuat kita tidak bermanfaat bagi orang lain
15.  Jangan membeli barang karena takut di anggap tidak kaya / ketinggalan zaman
16.  Sebisa mungkin jangan pernah berhutang,maupun memakai kartu kredit. Karena sekali terlilit hutang,hidup anda tambah repot.
17.  Buatlah catatan pengeluaran dan pemasukan harian,mingguan,ataupun bulanan agar anda bisa mengontrol budget anda.
18.  Berinvestasi , misalnya anda membeli mobil untuk di sewakan pada teman anda,ini jauh lebih produktif ketimbang hanya memakai mobil untuk sendiri.
19.  Membuat dan membawa daftar belanjaan.
Buatlah daftar belanjaan sebelum pergi berbelanja ke pasar tradisional maupun swalayan. Pastikan kita belanja hanya barang yang kita butuhkan dan sudah kita daftar sebelum pergi ke pasar. Ini untuk mengantisipasi “berbelok” dan “mata melirik” ke deretan barang-barang yg sebenernya belum kita butuhkan.
20.  Bawa air minum sendiri. Membeli air minum dalam kemasan tak hanya menambah sampah plastik tapi juga memboroskan uang. Bayangkan, jika dalam sehari kita membeli sebotol air minum kemasan seharga Rp 3000, maka dalam sebulan kita telah menghabiskan Rp 90 ribu. Sebaiknya kita bawa air minum sendiri, dan gunakan wadah/botol minum yang bisa diisi ulang namun tetap higienis. 
21.  Berjalan kaki atau bersepeda lebih sering. Jika tujuan perjalanan kita cukup dekat, usahakan untuk tidak selalu menggunakan kendaraan bermotor. Kita bisa berjalan kaki atau menggunakan sepeda jika hanya sekedar ke toko depan komplek misalnya. Kita juga bisa menggunakan kendaraan umum atau berbagi dengan teman kantor yang searah, sehingga bisa lebih hemat biaya. 
22.  Membuat kopi sendiri. Daripada membeli kopi mahal di kafe, lebih baik minum kopi buatan sendiri. Saat ini, sekali ngopi di kafe bisa menghabiskan 15ribu sampai 30 ribu untuk satu cangkir kopi. Padahal jika kita membuat kopi sendiri di rumah, cukup paling mahal 3ribu rupiah per bungkus. Hemat bukan? 
23.  Kurangi pergi berjalan-jalan ke mal Jalan-jalan ke mal bisa mendatangkan banyak godaan untuk membeli barang yang tidak kita rencanakan atau masih bisa kita tundu pengunaannya. Saat akhir pekan, lebih baik habiskan waktu libur dengan piknik ke taman atau museum. 
24.  Jauhi ATM asing. Menarik uang dari bank selain bank Anda bisa menyebabkan pemotongan uang dari rekening. Jumlahnya bervariasi mulai dari Rp 3000 hingga Rp 20 ribu. Nilai ini nampaknya kecil, tapi bayangkan jumlah totalnya jika sering dilakukan. 
25.  Pakaian, tas, dan sepatu. *Hindari: Membeli produk-produk fashion seperti ini saat baru terpajang di etalase, atau di deretan "new arrival". Barang-barang tersebut mungkin  harganya mahal, padahal merek dan kualitasnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. *Solusi: Produk fashion dari beberapa brand tertentu kadang-kadang lebih murah ketika didapatkan di luar negeri. Anda bisa menitip teman yang kebetulan sedang bepergian ke luar negeri untuk membelinya. Atau, sabar sedikit, tunggu hingga barang tersebut didiskon di department store langganan Anda. Cek juga harga sebelum dan sesudahnya, supaya tidak tertipu diskon palsu.
26.  Bahan-bahan makanan. *Hindari: Jika untuk sehari-hari Anda hanya butuh memasak sayur asem, tahu-tempe, sup sayur, atau balado telur mata sapi, tak perlu berbelanja bahan-bahan tersebut di supermarket. Apalagi, membeli bahan makanan impor, atau yang merupakan bahan makanan organik. Oke, bahan makanan ini mungkin terasa lebih enak dan lebih sehat, tetapi bahan makanan non organik pun tetap bermanfaat untuk Anda. Solusi: Untuk kebutuhan sehari-hari, belanja di pasar tradisional atau di tukang sayur yang lewat di depan rumah. Harganya bisa 3-4 kali lipat lebih murah daripada harga di supermarket. Kualitasnya pun tak jauh berbeda. Anda bisa tetap mendapatkan sayuran yang benar-benar segar saat berbelanja di pasar pagi hari. 
27.  Langganan majalah dan beli DVD. *Hindari: Untuk yang masih lajang, majalah wanita dan DVD akan menjadi teman terbaik di kala suntuk. Namun apa benar Anda butuh berlangganan tetap selama setahun, jika majalah-majalah tebal itu tak pernah habis Anda baca? Atau koleksi DVD yang semakin menumpuk, menunggu ditonton?. *Solusi: Beli saja majalah secara eceran, setelah memastikan bahwa informasinya memang Anda perlukan. Cara lain adalah dengan meminjamnya dari teman. Hal yang sama juga berlaku untuk DVD. Anda bahkan bisa bertukar koleksi film dengan teman-teman.

Haha,,,, Banyak juga yah.. Yang jadi pertanyaan adalah bisakah dilaksanakan? MUDAH MUDAHAN BISA...

Share:

0 komentar