Analysis, Modelling and Design (1)
Sebelum kita beranjak untuk kembali mengingat apa itu Analysis, Modelling and Design , ada
baiknya kita mencoba memilah bidang spesifik ilmu yang berada di rumpun
komputer yaitu :
Information
System atau sistem informasi adalah kombinasi manusia, data, proses, penayangan
informasi dan teknologi informasi yang saling beriteraksi untuk mendukung dan
melandasi operasi harian dalam bisnis sebaik dukungan dalam pemecahan masalah
dan kebutuhan pengambilan Keputusan dari manajemen dan pengguna. [2]
Information
Technology atau teknologi informasi adalah istilah sementara yang menggambarkan kombinasi
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dengan teknologi
telekomunikasi (data, citra dan jaringan suara). [2]
Software
Engineering atau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Rekayasa
Perangkat Lunak, mencakup banyak bidang salah satunya adalah Project Management atau Manajemen
Proyek. Lantas, mengapa manajemen proyek penting untuk dipelajari? Karena
kebanyakan dari kita belajar hanya untuk ‘mroyek’ alias mengerjakan suat proyek
tanpda didasari ilmu yang jelas bagaimana mengaturnya agar efektif dan efisien.
[1]
Untuk bisa mengatur jalannya sebuah proyek (dalam hal ini
khusus proyek perangkat lunak), tentu kita harus mengetahui alur terciptanya
perangkat lunak sejak awal, yang dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle). Adapun
SDLC yang banyak kita dengar, kita pelajar dan di praktekkan adalah SDLC model
klasik, yang terdiri dari 5 tahapan proses seperti tergambar pada tangga proses
berikut yang naik secara bertahap :
Banyak analis yang kurang berpengalaman membuat kesalahan
kritis setelah menyelesaikan fase analisa masalah. Mereka lalu mulai melihat
solusi alternatif. Satu dari banyaknya kesalahan yang muncul pada sistem
informasi baru adalah mengilustrasikan pernyataan. Fase analisa kebutuhan menetapkan
kebutuhan dari sebuah sistem baru. Kunci dari fase analisa kebutuhan adalah
APA, buka BAGAIMANA. Analis sering kali disibukkan dengan solusi teknis yang
kurang menegaskan kebutuhan bisnis. Fase ini harus menjawab pertanyaan “APA
yang pengguna butuhkan dan inginkan sari sebuah sistem ?”. Fase ini sangat
penting dalam menentuka kesuksesan sistem informasi. Dalam metodologi yang
berbeda, fase analisa kebutuhan mungkin disebut fase definisi atau fase
rancangan logika. [2]
Tugas utama dari fase analisa kebutuhan adalah untuk
mengidentifikasi kebutuhan. [2] Yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
:
- Functional Requirement : yaitu gambaran aktivitas dan layanan yang harus sistem sediakan.
- Non Functional Requirement : yaitu gambaran fitur lain, karakteristik dan batasan yang menggambarkan sistem yang memuaskan.
Dalam pengembangan perangkat lunak ada dua macam cara
umum yang dipakai yaitu :
- Blue Print based : seperti yang ditunjukkan pada gambar tangga proses diatas. Proses pembuatan secara bertahap, di mana setiap tahap harus ada persetujuan dan dokumentasi yang berisi konfigurasi dari tiap bagian terkecil perangkat lunak. Contoh dari cara ini adalah metode waterfall, incremental dan lain sebagainya.
- Agile based : berbeda dari cara blue print, agile lebih menekankan pada pemahaman terhadap kebutuhan perangkat lunak. Dikenal dengan convention / understanding. Contoh cara ini adalah : TDD (Test Driven Development), Extreme Programming dan Scrum.
Pada Blue Print
Based tentunya akan menggunakan salah satu jenis pemodelan. Contohnya UML (Unified Modelling Language), namun
meskipun menggunakan bahasa pemodelan yang sama, metodologinya bisa saja
berbeda seperti yang dijelaskan pada grafik berikut :
Tentunya kita akan bertanya-tanya, jika bahasa
pemodelannya sama mengapa harus ada dua metodologi yang berbeda? Hal tersebut
lumrah untuk dipertanyakan karena selalu ada hal yang mendasarinya. Kemajuan
industri rekayasa perangkat lunak sejalan dengan kemajuan industri IT pada
umumnya yang didorong dari penelitian dan kebutuhan penrusahaan dan pengembang
swasta. Bisa kita lihat diatas dua metodologi tersebut menggunakan tools yang berbeda pula karena di
kembangkan oleh dua perusahaan yang berbeda.
Dalam mengkomunikasikan kebutuhan perangkat lunak kepada
klien, tentunya tidak semua dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan
bahasa pemodelan seperti UML, karena meskipun tim pengembang akan selalu dapat
memahami apa maksud dari UML, tapi belum tentu terjadi pada klien. Adapun jenis
– jenis klien menurut buku System
Analysis and Design Methods adalah :
- Expert User : yaitu pengguna komputer berpengalaman yang menghabiskan sebagian besar waktunya menggunakan program aplikasi yang spesifik. Jenis pengguna ini biasanya menikmati untuk mengekplorasi dan membiarkan sedikit waktunya untuk memcoba memahami sebuah program aplikasi.
- Novice User : terkadang disebut casual user, ialah pengguna yang kurang berpengalaman dengan komputer yang hanya menggunakan komputer untuk sedikit kepentingan saja.
Maka dari itu, jika kita melihat lebih dalam terutama
untuk para novice user tentunya akan
muncul masalah dalam menyampaikan ide dan saran untuk pembuatan perangkat
lunak. Maka GUI (Graphical User
Interface) bisa jadi langkah yang sangat membantu dalam menyampaikan
gambaran besar program. Dalam membuat rancangan GUI bisa dilakukan melalui
program aplikasi khusus sepersti Microsoft Visio, Balsamiq Mockups dan lain
sebagainya. Namun jika dilakukan secara manual pun (menggunakan sketsa kasar),
tidak menjadi masalah karena yang penting adalah bagaimana ide dan keinginan
klien dapat dihimpun.
Sehingga, pembuatan perangkat lunak yang tadi sudah
dijelaskan melalui tangga tahapan SDLC, dapat kita lihat secara lebih jelas
dari alur berikut ini :
Sekarang, mari kita beralih kepada bagaimana cara membuat
use case yang baik (USE CASE
NARATIVE)
1.
Ingat konsep tic tac toe antara actor dan system yang
harus bisa saling memberi
2.
Narasi maksimal 2 paragraf, jika lebih bagi menjadi 2
3.
Masukkan tahap per tahap GUI
4.
Terdiri dari :
a.
sunny day schema, yaitu skema yang
menampilkan langkah-langkah jika program berjalan normal. Contoh : sukses
login, masuk ke beranda
b.
rainy day schema, yaitu skema yang
menampilkan langkah-langkah jika program tidak berjalan normal. Contoh : gagal
login, program menampilkan keterangan nama pengguna atau kata sandi yang salah
Sumber :
- Kuliah perdana “Analysis, Modelling and Design” , S2 Sistem Informasi ITS oleh Pak Radityo
- Buku “System Analysis and Design Methods : Fifth Edition” , Jeffrey L Whitten, Lonnie D Bentley.
0 komentar