AKTIVA TETAP / FIXED ASSETS

A.     PENGERTIAN
Aktiva tetap adalah Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang pemakaiannya dalam jangka panjang  / lebih dari satu periode normal akuntansi (satu tahun).
Berdasarkan sifatnya dan untuk keperluan akuntansi, maka aktiva tetap dibagi atas :
1.       Aktiva tetap berwujud (Tangible Fixed Assets)
2.       Aktiva tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud adalah Aktiva tetap yang mempunyai bentuk fisik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Dimiliki untuk dipakai, tidak untuk investasi / dijual kembali,
2.       Umur pemakaian lebih dari satu tahun,
3.       Mempunyai manfaat bagi perusahaan, yang dapat diukur, serta nilainya cukup berarti.

B.     HARGA PEROLEHAN (COST) AKTIVA TETAP
Sesuai dengan prinsip Harga Perolehan (Cost), maka setiap aktiva tetap yang dimiliki akan dicatat sebesar semua pengorbanan (dinilai dengan uang) untuk memperoleh aktiva tetap tersebut, sampai dengan aktiva tetap yang bersangkutan siap untuk dipakai.
Dengan demikian harga perolehan suatu aktiva tetap dapat meliputi :
1.       Harga beli berdasarkan harga tunai,
2.       Biaya surat-surat pemilikan,
3.       Ongkos angkut,
4.       Biaya pemasangan / biaya percobaan sebelum dapat dipakai,
5.       Komisi.

C.      CARA-CARA PEMILIKAN AKTIVA TETAP (ACQUISITION OF PLANT AND EQUIPMENT)
Untuk memiliki aktiva tetap berwujud terdapat beberapa cara sebagai berikut :
1.       Pembelian tunai (Purchase For Cash)
2.       Pembelian kredit (Purchase on Deferred Payment)
3.       Pertukaran (Acquisition by Exchange / Trade in)
1.      Pembelian tunai (Purchase For Cash)
Nilai aktiva tetap berwujud yang dimiliki melalui pembelian tunai, adalah sebesar total pengeluaran uang sampai dengan aktiva tesebut siap untuk dipakai (total cash outlay) yang antara lain bisa terdiri dari : Harga faktur (dikurangi potongan jika ada), ongkos angkut, biaya asuransi selama dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya percobaan dan bea balik nama.
2.      Pembelian kredit (Purchase on Deferred Payment)
Dalam hal ini nilai aktiva tetap yang bersangkutan adalah sebesar nilai tunainya. Sedangkan  selisih nilai tunai dengan jumlah yang dibayar (harga pembelian kredit) dicatat sebagai biaya bunga.
3.      Pertukaran (Acquisition by Exchange / Trade in)
Apabila aktiva tetap berwujud diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva tetap berwujud yang telah dimiliki, maka pencatatannya sebagai berikut :
a.       Diadakan penyesuaian  penyusutan untuk periode pertukaran yaitu : mulai dari awal tahun sampai dengan tanggal pertukaran,
b.       Dikredit sebesar harga pokok (cost) aktiva tetap bersangkutan,
c.       Saldo akun akumulasi penyusutan seluruhnya dikeluarkan dari pembukuan (debet sebesar saldonya), yaitu jumlah setelah disesuaikan,
d.       Selisih nilai buku dengan nilai dalam pertukaran dicatat : ke akun Laba/Rugi pertukaran, apabila laba/rugi pertukaran diakui/dicatat.
Laba pertukaran ………. (nama aktiva) : apabila nilai dalam pertukaran lebih besar dari pada nilai buku (Profit on trade in).
Rugi pertukaran ………. (nama aktiva) : apabila nilai buku lebih besar dari nilai dalam pertukaran (Loss on trade in).
Ke harga aktiva baru apabila laba/rugi pertukaran tidak diakui :
1)     Mengurangi harga aktiva baru apabila nilai dalam pertukaran lebih besar dari nilai buku,
2)     Menambah  harga aktiva baru apabila nilai dalam pertukaran lebih kecil dari pada nilai buku.


                Aktiva baru :
1)     Dicatat sebesar harga tunai (harga pasar) apabila laba/rugi pertukaran diakui / dicatat,
2)     Dicatat sebesar harga tunai / pasar dikurangi laba, atau harga tunai / pasar ditambah rugi apabila laba/rugi pertukaran tidak diakui.

Contoh :
Sebuah perusahaan memiliki sebuah Mesin sbb :
Harga beli                                                                           Rp 3.000.000
Jumlah penyusutan (s/d akhir th 3)                       Rp 1.800.000 (Rp 600.000 / th)

Pertengahan tahun ke 4 ditukar dengan Mesin baru seharga Rp 5.000.000
Dalam pertukaran perusahaan menambah per Kas sebesar  Rp 3.500.000

Perhitungan :
Harga beli mesin lama                                          Rp 3.000.000
Penyusutan s/d tahun ke 3                                 Rp 1.800.000
Penyus tahun ke 4 (1/2 th)
= ½ x Rp 600.000                                                    Rp   300.000                                                                                                      Rp 2.100.000
Nilai buku mesin lama pd saat pertukaran  Rp    900.000
Nilai pertukaran ; Rp 5.000.000 – Rp 3.500.000
Rp 1.500.000
Laba pertukaran mesin                                        Rp    600.000

Contoh :
Pada tanggal 18 April 2001 sebuah perusahaan membeli aktiva tetap secara lump sum (bersama) seharga Rp 120.000.000. Dibayar tunai sebesar Rp 80.000.000 dan sisanya dibuat Promes dengan nominal Rp 40.000.000, 2 bulan, tidak berbunga. Adapun harga pasar masing-masing jenis aktiva tetap yang dibeli ; Tanah Rp 30.000.000., Gedung Rp 105.000.000., Peralatan Rp 15.000.000.

Diminta :
Buatlah Perhitungannya

Jawab :
Perhitungan alokasi harga perolehan :

Golongan
Harga Pasar
% dari Total Harga Pasar
Perhitungan
% dari Harga Beli
Alokasi
Harga Perolehan
Tanah
Rp   30.000.000
  20 %
20 % x
Rp 120.000.000
Rp   24.000.000
Gedung
Rp 105.000.000
  70 %
70 % x
 Rp 120.000.000
Rp   84.000.000
Peralatan
Rp   15.000.000
  10 %
10 % x
Rp 120.000.000
Rp   12.000.000

Rp 150.000.000
100 %

Rp 120.000.000


D.     PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Penyusutan / Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Untuk menetapkan besarnya beban penyusutan perlu diperhatikan 3 faktor :
1.       Harga Perolehan (Cost)
2.       Umur Ekonomis (Useful Life)
3.       Nilai Residu / Nilai Sisa (Salvage Value)

Metode-metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, antara lain :
1.       Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
2.       Metode Saldo Menurun / Metode Persentasi dari Nilai Buku (Declaining Balance Method)
3.       Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digits Method)
4.       Metode Satuan Kapasitas Produksi (Units of Output Method)

Contoh :
Berikut ini data sebuah mesin yang dimiliki PT. AZAHRA :
Harga perolehan mesin                                Rp 500.000.000
Nilai sisa                                                              Rp   50.000.000
Taksiran umur ekonomis 5 tahun
Taksiran total hasil produksi 10.000 unit

Diminta :
Berdasarkan data di atas hitunglah besarnya penyusutan dengan menggunakan :
1.       Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
2.       Metode Saldo Menurun / Metode Persentasi dari Nilai Buku (Declaining Balance Method)
3.       Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digits Method)
4.       Metode Satuan Kapasitas Produksi (Units of Output Method)

Jawab :

1.      Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Dalam metode ini setiap periode dibebani dengan penyusuran yang sama besarnya.

Rumus :      
Penyusutan / tahun        =    

Penyusutan / tahun =   
                                                =     Rp 90.000.000 
                                                               
% Penyusutan            = 100 %/5 = 20 %

2.      Metode Saldo Menurun / Metode Persentasi dari Nilai Buku (Declaining Balance Method)
Besarnya persentasi penyusutan per tahun, ditetapkan sebesar 2 (dua) kali persentasi penyusutan metode garis lurus.

Tarif penyusutan Metode Garis Lurus                           = 20 %
Tarif penyusutan Metode Saldo Menurun   = 2 x 20 % = 40 %

Dengan demikian besarnya penyusutan setiap tahun dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima dapat dihitung sebagai berikut :

Tahun :       
1.    = 40%   x    Rp 500.000.000                                                
        = Rp 200.000.000
2.    = 40%   x    (Rp 500.000.000 – Rp 200.000.000) 
        =             Rp 120.000.000
3.    = 40%   x    (Rp 500.000.000 – Rp 320.000.000) 
        =             Rp   72.000.000
4.    = 40%   x    (Rp 500.000.000 – Rp 392.000.000) 
        =             Rp   43.200.000
5.    = 40%   x    (Rp 500.000.000 – Rp 435.200.000) 
        = Rp   25.920.000


3.      Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digits Method)
Langkah menghitung penyusutan metode ini :
a.       Tentukan jumlah angka tahun
b.       Penyusutan tiap tahun dihitung dari Harga Perolehan Disusutkan (Harga Perolehan – Nilai Sisa)
c.       Dengan jumlah angka tahun sebagai penyebut, maka penyusutan tiap tahun ditentukan dengan memakai angka tahun sebagai pembilang, dan dimulai dari angka tahun yang paling besar sesuai dengan umur aktiva yang bersangkutan.

Jumlah angka tahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5          = 15
Atau dengan Rumus =
                                        =                          = 15

Harga Perolehan Disusutkan :
Rp 500.000.000 – Rp 50.000.000 = Rp 450.000.000
Penyusutan :   Th. 1      =    5/15 x Rp 450.000.000        =   Rp 150.000.000
                              Th. 2      =    4/15 x Rp 450.000.000        =   Rp 120.000.000
                              Th. 3      =    3/15 x Rp 450.000.000        =   Rp   90.000.000
                              Th. 4      =    2/15 x Rp 450.000.000        =   Rp   60.000.000
                              Th. 5      =    1/15 x Rp 450.000.000        =   Rp   30.000.000        


4.      Metode Satuan Kapasitas Produksi (Units of Output Method)
Di dalam metode ini, satuan yang dipakai untuk menetapkan besarnya penyusutan adalah : Hasil produksi/jam kerja aktiva tetap yang bersangkutan.

Penyusutan per unit              =
                                                        =  45.000
Misalnya produksi selama 5 tahun berturut-turut : 3.000 unit, 2.500 unit, 2.000 unit 1.500 unit, dan 1.000 unit.
Maka penyusutan per tahun :
1.       = 3.000 unit x Rp 45 = Rp 135.000.000 
2.       = 2.500 unit x Rp 45 = Rp 112.500.000
3.       = 2.000 unit x Rp 45 = Rp   90.000.000
4.       = 1.500 unit x Rp 45 = Rp   67.500.000
5.       = 1.000 unit x Rp 45 = Rp   45.000.000
E.      PENGHENTIAN AKTIVA TETAP
Yang dimaksud dengan penghentian aktiva tetap ialah : tidak dipakainya lagi suatu aktiva tetap dalam operasi perusahaan dan disertai penghapusan aktiva tetap tersebut dari pembukuan.
Adapun alasan-alasan/sebab-sebab penghentian aktiva tetap antara lain :
1.       Habis umur ekonomis,
2.       Dijual sebelum habis umur ekonomis,
3.       Rusak sebelum habis umur ekonomis,
4.       Rusak akibat kecelakaan sebelum habis umur ekonomis,
5.       Ditukar dengan aktiva baru sebelum habis umur ekonomis.
Pada prinsipnya pencatatan berhubungan dengan penghentian suatu aktiva tetap adalah sbb :
1)     Diadakan penyesuaian terhadap penyusutan apabila penghentian tersebut terjadi pada periode yang sedang berjalan, tidak pada awal/akhir periode,
2)     Saldo akumulasi penyusutan aktiva tersebut seluruhnya dihapus (jumlah setelah penyesuaian), dengan jalan mendebet akun akumulasi penyusutan sebesar saldonya,
3)     Akun aktiva dikredit sebesar harga perolehan aktiva tetap tersebut,
4)     Nilai buku pada saat penghentian (harga perolehan dikurangi seluruh penyusutan sampai dengan saat penghentian) dicatat :
(a)   Rugi penghentian aktiva tetap apabila aktiva tetap tersebut tidak dijual,
(b)  Apabila aktiva tetap tersebut dijual, maka selisih nilai buku dengan harga jual dicatat :
Debet    : Rugi penjualan aktiva tetap, apabila : Harga jual < Nilai buku
Kredit   : Laba penjualan aktiva tertap, apabila : Harga jual > nilai buku
(c)   Apabila aktiva tetap  tersebut ditukar dengan aktiva baru, maka selisih nilai buku dengan nilai dalam pertukaran dicatat :
(d)  Debet            : Rugi pertukaran aktiva tetap, apabila : Harga jual < Nilai buku
Kredit   : Laba pertukaran aktiva tertap, apabila : Harga jual > nilai buku

Contoh :
Pada tanggal 8 Januari 1993 PT. Mujur membeli sebuah mesin dengan tunai seharga Rp 8.000.000. Mesin ditaksir mempunyai umur ekonomis 5 (lima) tahun dengan nilai sisa Rp 500.000. Penyusutan mesin ditetapkan menurut metode garis lurus.
Diminta :
Buatlah perhitungan untuk PT. Mujur berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut ini :
1.       Pada tanggal 10 Januari 1998 mesin dijual dengan harga sebesar nilai buku,
2.       Pada tanggal 10 Januari 1998 mesin dibuang sebagai rongsokan,
3.       Pada tanggal 30 Juni 1996 mesin rusak dan dibuang sebagai rongsokan,
4.       Pada tanggal 30 Juni 1996 mesin terbakar dan dibuang sebagai rongsokan,
5.       Pada tanggal 30 Juni 1996 mesin ditukar dengan mesin baru. Harga pasar mesin baru Rp 10.000.000 pembayaran : mesin lama ditambah uang tunai sebesar Rp 7.000.000

Jawab :
1.      Perhitungan tanggal 10 Januari 1998 (mesin rusak dan dibuang sebagai rongsokan)
Perhitungan :
Harga perolehan mesin                                        Rp 8.000.000
Penyusutan :
1993             =                =  Rp 1.500.000
1994             =                =  Rp 1.500.000
1995             =                =  Rp 1.500.000
1996             =                =  Rp 1.500.000
1997             =                =  Rp 1.500.000
                                                                                        Rp 7.500.000
Nilai buku saat penjualan                                    Rp    500.000
Harga jual                                                                   Rp    500.000
Laba/rugi penjualan                                              Rp             0

Seandainya harga jual tidak Rp 500.000 maka selisihnya merupakan laba/rugi penjualan sbb :
Harga jual                                   Rp 400.000
Rugi penjualan mesin            Rp 500.000 – Rp 400.000
= Rp 100.000
Harga jual Rp 560.000
Rugi penjualan mesin            Rp 500.000 – Rp 560.000
= Rp   60.000

Perhitungan :
Harga perolehan mesin                                        Rp 8.000.000
Penyusutan 1993 s/d 1997                                Rp 7.500.000
Nilai buku pada saat penghentian    Rp    500.000
(Kerugian penghentian)
               
2.       Perhitungan tanggal 30 Juni 1996 (mesin rusak dan dibuang sebagai rongsokan)


Perhitungan :
Penyusutan :
1993 =                                                                          Rp 1.500.000
1994 =                                                                          Rp 1.500.000
1995 =                                                                          Rp 1.500.000
1996 = (1/1 – 30/6) = 6 bulan
               6/12 x Rp 1.500.000                               Rp    750.000
                                                                                        Rp 5.250.000
Harga perolehan                                                      Rp   8.000.000
Total Penyusutan                                                   Rp   5.250.000 -
Nilai buku pada saat rusak (kerugian)          Rp 2.750.000

3.       Jurnal tanggal 30 Juni 1996 (mesin terbakar dan dibuang sebagai rongsokan)

Keterangan :
Perhitungan sama dengan jawaban no.3 di atas, hanya akun untuk mencatat kerugian disesuaikan dengan sebab terjadinya kerugian tersebut.
Apabila aktiva tetap yang mengalami kecelakaan diasuransikan, maka ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi yang menanggung aktiva tersebut dicatat sebagai pengurang kerugian.

4.       Perhitungan tanggal 30 Juni 1996 (mesin ditukar degan mesin baru)

Perhitungan :
Harga perolehan mesin                                                                                        Rp 8.000.000
Penyusutan :
1993 =                                                                          Rp 1.500.000
1994 =                                                                          Rp 1.500.000
1995 =                                                                          Rp 1.500.000
1996 = (1/1 – 30/6) = 6 bulan
               6/12 x Rp 1.500.000                               Rp    750.000
                                                                                                                                                                                                                        Rp 5.250.000 -
Nilai buku pada saat pertukaran                      Rp 2.750.000
Nilai saat pertukaran :          Rp 10.000.000 – Rp 7.000.000                                                                                                  Rp 3.000.000 -
Laba pertukran mesin                                          Rp  250.000
F.      LATIHAN SOAL :

1.       Pada tanggal 30 Juni 1997 PT. AA membeli tunai sebuah mesin seharga Rp 3.250.000. Sebelum dapat dipergunakan terhadap mesin tersebut dibayar :
a.       Ongkos angkut Rp 250.000
b.       Biaya pemasangan Rp 200.000
c.       Biaya reparasi dan percobaan Rp 300.000
Mesin mulai dipergunakan 20 Agustus 1997, ditaksir mempunyai umur ekonomis 8 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 400.000

Diminta :
a.       Tentukan besarnya harga perolehan mesin tersebut.
b.       Buatlah perhitungan untuk mencatat pembelian serta pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan mesin tersebut
c.       Hitunglah besarnya penyusutan mesin untuk tahun 1997 dan 1998 apabila untuk menentukan besarnya penyusutan dipakai :
§  Metode garis lurus
§  Metode jumlah angka-angka tahun
§  Metode persentasi nilai buku dengan tariff penyusutan: dua kali persentasi menurut garis lurus
d.       Buatlah perhitungan pada saat pembelian mesin, apabila mesin dibayar sebagai berikut : uang muka pada saat pembelian Rp 250.000, sisanya dilunasi dengan 8 (delapan) angsuran bulanan masing-masing Rp 400.000 tiap angsuran

2.       Sebuah perusahaan mempunyai sebuah mesin dengan harga pembelian sebesar Rp 26.278.000 ditaksir umur ekonomisnya (masa manfaatnya) 5 tahun atau 50.000 jam kerja, dan ditentukan nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp 2.278.000

Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan tiap-tiap tahun, apabila perusahaan menggunakan metode perhitungan untuk menghitung besarnya penyusutan :
a.       Metode garis lurus (Straight Line Method)
b.       Metode jumlah angka-angka tahun (Sum of the year’s digit method)
c.       Metode jam kerja (Sevice Hour Method) bila diketahui jam kerja setiap tahunnya sbb:
o  Tahun 1  10.000 jam
o  Tahun 2 12.000 jam
o  Tahun 3  13.000 jam
o  Tahun 4   8.000 jam
o  Tahun 5   7.000 jam

Keterangan :
1)     Tunjukkan data perhitungan dalam menjawab a, b, c tersebut di atas
2)     Khusus untuk pertanyaan b dan c pergunakan diagram seperti di bawah ini.
Tahun
Perhitungan
Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku






3.       Fa. AA pada tanggal 29 Maret 1995 membeli sebuah mesin dengan harga Rp 6.250.000. Ditaksir umur ekonomis mesin tersebut 5 (lima) tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 250.000

Diminta :
Buatlah perhitungan pada tanggal 29 Maret 1998 apabila pada tanggal tersebut mesin dihentikan pemakaiannya dengan anggapan sbb :
a.       Dijual tunai seharga Rp 3.000.000
b.       Dibuang sebagai rongsokan karena mengalami kebakaran
c.       Ditukar dengan mesin baru seharga Rp 7.500.000. Pembayaran mesin baru adalah sbb : Mesin lama ditambah uang tunai sebesar Rp 5.000.000
 
4.       PT. Makmur selama tahun 1996, membeli 4 (empat) buah mesin sbb :
05 Jan           Dengan harga Rp 6.250.000. ditaksir umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp 250.000
29 Mar         2 (dua) buah mesin masing-masing dengan harga Rp 8.150.000, tiap mesin ditaksir mempunyai umur ekonomis 8 tahun dan masing-masing nilai sisa Rp 150.000
05 Okt          Dengan harga Rp 7.200.000 ditaksir umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa.

Selama tahun 1997 terjadi transaksi-transaksi yang berhubungan dengan mesin sbb :
20 Juni         Salah satu dari mesin yang dibeli tanggal 29/3 1996, ditukar dengan mesin baru seharga Rp 10.000.000. Pembayaran Rp 3.000.000. Mesin baru ditaksir mempunyai umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai sisa.
10 Agust      Dibeli sebuah mesin baru seharga Rp 6.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa.
30 Okt          Mesin yang dibeli tanggal 5/10 1996, dijual tunai dengan harga 25% (dua puluh lima persen) di atas nilai bukunya.
Diminta : Buatlah Perhitungan untuk mencatat transaksi diatas.


5.       01 Juli 1990 PT. AA membeli sebuah kendaraan seharga Rp 50.000.000. dimana umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 5 tahun dengan nnilai sisa sebesar Rp 5.000.000
Diminta :
Hitunglah penyusutan kendaraan tersebut sampai tahun ke 5 dengan bagan sbb:
Tahun
Perhitungan
Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku






Keterangan :
  • Perhitungan penyusutan menggunakan Metode jumlah angka-angka tahun
  • PT. AA menutup pembukuannya tiap tanggal 31 Desember.

Share:

0 komentar